4:27 PM
Unknown
No comments
Oleh: Imron Baehaqi
Setiap yang bernyawa pasti akan tiba ajalnya (QS Ali-Imran [3]:185).
Hanya saja waktu dan lokasinya adalah sebuah misteri. Manusia tidak
dapat mengetahui dan menetapkan jadwal kematian, karena ini adalah
rencana dari Allah SWT.
Kematian pula bukanlah kejadian biasa, tapi ia adalah peristiwa besar
yang menyakitkan yang ditandai dengan terputusnya hubungan antara roh
dan jasad, perubahan situasi dan adanya peralihan dari suatu alam ke
alam lain.
Kematian berlaku dengan fenomena yang beraneka ragam, secara umum
dapat dibagi kepada dua keadaan. Pertama, meninggal dunia dalam keadaan
husnul khatimah (akhir hayat yang bagus).
Dan kedua, meninggal dunia dalam keadaan suul khatimah (akhir hayat
yang buruk). Keadaan yang pertama menunjukkan suatu gambaran bahwa nasib
yang akan dialami oleh si mayat setelah kematiannya akan bahagia.
Sebaliknya, keadaan yang kedua menggambarkan keburukan yang bakal
dialaminya. Bagi orang yang meninggal dalam keadaan husnul khatimah
mempunyai tanda-tanda tertentu yang sepatutnya diketahui oleh setiap
individu, terutama kalangan umat Islam.
Tanda-tanda tersebut, di antaranya sebagai berikut. Pertama,
mengucapkan kalimat tauhid (syahadah). Nabi SAW bersabda, “Barang siapa
yang di akhir hayatnya mengucapkan la ilaha illallah (tidak ada Tuhan
yang berhak untuk disembah, kecuali Allah SWT), maka ia masuk surga.”
(HR Abu Dawud).
Kedua, dahi atau keningnya berkeringat. Sebuah riwayat dari Buraidah
bin Hashib RA, dia berada di Khurasan. Lalu, saudaranya kembali
kepadanya dalam keadaan sakit sehingga ia sempat menyaksikan
kematiannya.
Saat saudaranya meninggal dunia, ia melihat keringat keluar dari
dahinya, dan berkata, “Allahu Akbar”. Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, “Meninggalnya seorang Mukmin ditandai dengan keringat di
dahinya.” (HR Tirmizi, Nasa’i, dan Ibn Majah).
Ketiga, meninggal dunia pada malam Jumat atau siang harinya. Tanda
ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan Abdullah bin Umar RA. Dia
mendengar bahwa Nabi SAW bersabda, “Tidaklah seorang Muslim meninggal
dunia pada hari Jumat atau malamnya, melainkan Allah akan melindunginya
dari fitnah siksa kubur.” (HR Tirmizi).
Keempat, mati syahid. Ada lima macam mati syahid yang disebutkan oleh
Nabi Muhammad SAW, yakni disebabkan wabah (al-math’un), sakit perut (
al-mabthun), karam atau tenggelam (al-ghariq), tertimpa tanah runtuh
(shahibul hadm), dan syahid dalam perang di jalan Allah. (HR Bukhari dan
Muslim).
Itulah di antara tanda-tanda meninggal dunia secara husnul khatimah
yang disebutkan oleh nabi dan rasul panutan kita, Nabi Muhammad SAW.
Mudah-mudahan kelak kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang
meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah (akhir yang baik), yakni
golongan yang memperoleh hakikat kebahagiaan dan kemuliaan di sisi Allah
SWT. Wallahu al-Musta’an.
Republika Online
0 comments:
Post a Comment
Komentar anda akan dihapus jika :
1. SPAM atau meninggalkan komentar mengandung unsur SARA
2. Berkata kasar atau kata-kata negatif lainnya
3. Meninggalkan komentar dengan link hidup
4. Komentar tidak berhubungan dengan tema
5. Jika anda ingin berlangganan "komentar" dari artikel ini, pilih link "Subscribe by email" pada bagian bawah form komentar