12:47 AM
Unknown
Berikut ini saya postingkan artikel yang bersumber dari Blog sahabat yang sangat bermanfaat untuk pencerahan bagi para SMiers khususnya bagi yang beragama Kristen/Katolik.
Dalam Alkitab terdapat sabda Yesus (Isa Almasih) berikut ini:
“Bangsa
ini memuliakan Aku (Yesus) dengan bibirnya, padahal hatinya jauh
daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah PERINTAH MANUSIA (Matius 15:8-10)
Dan hal ini ditegaskan pula dalam Al Quran berikut ini:
“Maka
kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab DENGAN
TANGAN MEREKA SENDIRI, lalu dikatakannya: “Ini dari Allah”, (dengan
maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang DITULIS OLEH
TANGAN MEREKA SENDIRI, karena apa yang mereka kerjakan (QS 2:79).
Jika Alkitab itu firman Tuhan, tentulah terdapat perintah/ajaran yang
sesuai dengan ajaran Islam, yang perintah itu tersembunyi dan tidak
dilaksanakan oleh umat Kristen, perintah itu dalam Islam disebut RUKUN ISLAM MENURUT ALKITAB, ALQURAN DAN HADITS?
“Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang fakir tidak menyukainya (QS 40:14)
Apakah islam ajaran setan? Bila Islam adalah berasal dari Allah Tuhan
YME tentunya rukun islam ada juga terdapat di dalam Al Kitab baik
langsung maupun tidak langsung.
Dalam akidah Islam terdapat 5 rukun Islam yakni:
1. Bersyahadat;
2. Shalat;
3. Berpuasa;
4. Zakat;
5. Haji khusus bagi yang mampu
1. Bersyahadat;
2. Shalat;
3. Berpuasa;
4. Zakat;
5. Haji khusus bagi yang mampu
Karena Allah sebelum menurunkan Al Quran telah menurunkan Taurat dan
Injil (sebagaimana ajaran berkhittan, berkorban, tidak memakan bábi
dsbnya) tentulah “sebenarnya tedapat ajaran-ajaran pokok rukun Islam itu
dalam Alkitab, untuk itu perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
1. SYAHADAT TAUHID
Syahadat
pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan
yg dikenal sebagai syahadat Tauhid, sedangkan syahadat rasul adalah
meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih dahulu
sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalh syahadat
Tuhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
“Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia (Ulangan 4:35).
“Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil dan Juru selamat, tidak dan yang lain kecuali Aku (Yeyasa 45:21)
Pada perjanjian baru disebutkan:
”Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa (Markus 12: 29)”
Dalam Alquran disebutkan:
”“Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. ( QS 3, Ali Imran:51)
“Aku (Isa Al Masih/Yesus) tidak pernah
mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku
(mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan
adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara
mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi
mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (QS 5,
Al Maa’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! (Ulangan 6:4).
“Musa menjawab: “Patutkah aku mencari Tuhan untuk
kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan
kamu atas segala umat (Pen: Bani Israil yang telah diberi rahmad oleh
Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang
berada semasa Nabi Musa as)”. ( QS 7, Al A’raaf:140)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada
Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa)
orang-orang Mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat
kamu berusaha dan tempat tinggalmu”. (QS 47, Muhammad:19)
Dan perhatikan Hadits Rasul saw berikut:
[75] Dari Abu Hurairah ra
Rasullulah bersabda: Orang yang beruntung mendapat pertolonganku
(syafaat) hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha
illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya”
(HR Bukhari)”
“Selalulah kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya:
Bangaimanakah caranya kami memperbaharui iman kami yaa Rasululah? Jawab
Rasululah: Perbanyaklah (mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha illallaah
(Tiada Tuhan Selain Allah) (HR Ahmad dan Thabarany dari Abu Hurairah
r.a).
[250] Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk
neraka orang-orang yang mengucapkan “La Illaahaillalah” dengan niat
semata-mata karena ingin keredaan Allah” (HR Bukhari)
2. SHALAT (SUJUD)
Shalat
sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhan-Nya. Inti
dari shalat itu selain ruku adalah SUJUD menyembah Allah, jadi ibadah
yang hakiki adalah SUJUD (lihat tulisan saya sebelumnya Tidak
Shalat/Sujud=Kafir).
Perjanjian Lama:
Masalah sujud (shalat) dalam Alkitab baik
Perjanjian Lama maupun Baru banyak disebutkan. Untuk itu coba renungkan
ayat-ayat berikut ini:
“Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun
pergi meninggalkan kotanya untuk SUJUD MENYEMBAH dan mempersembahkan
korban kepada Tuhan Semest alam di Silo (I Samuel 1:3)”
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan BERSUJUD di depan rumah Allah (Ezra 10:1)
“..kemudian SUJUDLAH Ia (Ayub) dan MENYEMBAH. (Ayub 1:21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subhuh?), lalu SUJUD MENYEMBAH di hadapan Tuhan (I Samuel 1:19)
“Lalu BERLUTUTLAH orang itu dan SUJUD menyembah TUHAN, serta berkata:
“Terpujilah TUHAN, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24:26)
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku
dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah
Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya” (KEJADIAN 17:2-3)”
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka
pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu
sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan TUHAN kepada mereka” (BILANGAN 20:6)
“Berfirmanlah Ia (TUHAN Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap TUHAN,
Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan
SUJUDLAH kamu MENYEMBAH dari jauh (Keluaran 24:1-2)”
“Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah
kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah
tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5)
“Segera Musa BERLUTUT ke tanah, lalu SUJUD MENYEMBAH serta berkata:
“Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya… Tuhan (Keluaran
34:8)”
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka
dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan
dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka
membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa”
(Keluaran 40:31-32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang
aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan
berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya
ini?” (YOSUA 5:14)
“ Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar
pakaian; ia masuk ke rumah TUHAN dan SUJUD MENYEMBAH” (Samuel II 12:20)
“Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang
menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah,
marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan
kita” (MAZMUR 95:5-6)”
Pada Perjanjian Baru :
“Semua itu akan
kuberikan kepadamu, jika Engkau SUJUD MENYEMBAH aku (Iblis)”. Maka
berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis:
Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah
engkau berbakti” (Matius 4:9-10)
Dari ayat di atas ada dua hikmat yang dapat dipetik,
pertama
Yesus menegaskan kepada Iblis ‘seharusnya” shalat (sujud menyembah)
kepada Allah semata-mata, bukan kepada yang lain, dengan demikian umat
manusia pun seharusnya sujud menyembah kepada Allah Pencipta Alam bukan
kepada Iblis (Thagut).
Kedua, dari ayat di atas sangat terang dan jelas bahwa Yesus
adalah seorang rasul, karena dicobai Iblis dan Yesus bukan Tuhan, sebab
kalau Yesus Tuhan, maka Iblis tidak akan berani mencobai-Nya dan ucapan
Yesus itupun tidak demikian tetapi akan berbunyi:
“Enyahlah Iblis terlaknat! Engkau harus menyembah Aku Tuhanmu, dan hanya kepada Aku (Yesus) sajalah engkau berbakti (mengabdi)”
Tetapi
yang kita temukan dalam ayat di atas adalah: Engkau harus menyembah
Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.
Di atas ada kata-kata dia (orang ketiga tunggal) jelas yang dimaksud
Yesus adalah Bapa (Allah swt). Pada ayat lain menjelaskan pula bahwa
Yesus pun berdoa dan sujud menyembah Bapa (Allah swt), sehingga ayat
inipun sangat terang benderang, kalau Yesus itu bukan Allah yang
menjelma ke dunia. Sebab kalau Yesus Allah, maka ia tidak akan berdoa,
apalagi berdoa untuk dirinya sendiri.
Jelas Yesus (Isa Al Masih) adalah seorang rasul yang berdoa dan sujud
menyembah (shalat) kepada Allah swt, sama seperti Musa as dan Muhammad
saw. Perhatikan ayat berikut ini:
“Jika kamu BERDIRI untuk BERDO’A ..(Markus 11:25)
….lalu ia (Yesus) BERLUTUT dan berdoa (Lukas 22:41);
Ia (Yesus) maju sedikit, lalu SUJUD (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa (Markus: 14:35)”
Dari ayat-ayat Alkitab baik perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jelaslah ritual sujud
(bagian dari shalat menyembah Allah) sudah dilaksanakan pada zaman
Ibrahim, Musa dan Isa Al Masih (Yesus) dan diteruskan oleh Muhammad SAW.
Jelas sekali bahwa ayat2 di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada
Tuhan dengan cara bersujud dan berdoa. Ironisnya, tata cara Yesus di
atas tidak dilaksanakan oleh umat Kristen, dan bahkan hampir seluruh
tatacara ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan oleh Yesus, tetapi
berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh2 Gereja Kristen
Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama “gereja” dan
“Kristen”, bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi justru
oleh tokoh2 Gereja Kristen Awal.
Tata cara ibadah Yesus di atas sesungguhnya telah dilaksanakan oleh
para nabi-bani Israel sebelumnya dan oleh umat Islam (Shalat). Sedangkan
konsep sujud (shalat) dalam Al Quran banyak sekali, diantaranya sebagai
berikut:
“Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia
akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat islam) dari
kibltanya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?”
Katakanlah: “Kepunyaan Allahlah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk
kepada yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus (QS 2:142)
“Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka
kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Luas (rahmad-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS 2: 115)”
Sebelum ayat ini turun, dahulu umat Islam shalat tidak menghadap ke
Ka’bah di Mekah tetapi ke Baitul Maqdis di Palestina. Ini juga bukti
bahwa umat Islam bukan menyembah Ka’bah.
“Jadikanlah sabar dan SHALAT sebagai penolongmu.
Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi
orang-orang yang khusyu (QS 2:45).
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku (QS 2:43)
Sedangkan dalam Hadits Rasul SAW terdapat penjelasan antara lain:
[450] Diceritakan oleh Anas bin Malik ra dari Nabi saw, sabdanya:
“Betulkan SUJUDMU, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi)
seperti anjing tidur (HR Bukhari)
[383] Aswad ra berkata bahwa ia
bertanya kepada Aisyah, katanya: “Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah
tangga?” Jawan Aisyah: “Beliau juga melakukan pekerjaan rumah tangga,
menolong isteri beliau. Dan apabila waktu shalat telah tiba, beliau
pergi shalat’ (HR Bukhari).
“ Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat (Hadist)”
A) Mengapa manusia tidak mau sujud?
“Tidakkah
kamu perhatikan, bahwa telah SUJUD (tunduk patuh)kepada Allah segala
sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di bumi,
matahari, bulan, dan bintang-bintang, gunung-gunung, segala fauna dan
flora, dan SEBAGIAN SAJA DIANTARA MANUSIA…..QS: [22] Al Hajj:18)”
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai
apapun yang ada di langit di atasnya, atau yang ada di bumi di bawah,
atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan SUJUD MENYEMBAH
kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu adalah
Allah yang cemburu (Keluaran 20:4-5)
Jadi karena keangkuhan sehingga hanya sebagian manusia yang mau sujud! Apakah anda termasuk yang tidak mau sujud itu?
“Apa sebab gerangan mereka masih belum percaya
(tidak beriman)? dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka
tidak bersujud; Bahkan orang-orang kafir itu mendustakannya; Padahal
Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka; Maka
beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih (neraka Jahanam) (QS
84 (Insyiqaaq):20-24)”
Apabila Allah menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk
neraka, maka disuruh-Nya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah
menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing
dikenalnya dengan tanda bekas SUJUD (HR Bukhari).
“Sesungguhnya orang yang menyombongkan dirinya
dari SUJUD (menyembah) Aku, akan masuk NERAKA JAHANAM dengan kehinaan
(QS Al Mu’min:60)
“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala
apa yang berada di langit dan semua makhluk melata di bumi dan (juga)
para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak mentombongkan diri (QS
[16] An Nahl: 49)
B) Kemana Yesus?
Ini kisah Yohanes ketika berada dilangit/sorga:
“Dan semua malaikat berdiri mengelili tachta dan
tua-tua dan kepercayaan-4 makluk itu, mereka tersungkur di hadapan
tachta itu dan MENYEMBAH (Sujud) Allah, sambil berkata: Amin !
pujian-pujian dan kemulyaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan
kekuasaan bagi Allah kita sampai selama-lamanya. Amin! (Wahyu 7:11)
Apakah mereka sedang melaksanakan shalat atau sujud (menyembah
Allah), sebab kegiatan tersebut sama seperti shalat. Umat Islam dalam
shalat mengucapkan bacaan: syukur (Alhamdulilah), memulyakan Allah
(Allahu Akbar, ketika takbir), memujinya (Subhanallah, ketika ruku dan
sujud), dan menghormatinya akan kekuasaannya dengan bacaan Al Quran. Dan
kemudian membaca Aamiin (Semoga Tuhan Mengabulkan doa).
Pertanyaan kemudian: kemana perginya Yesus yang biasa duduk di sebelah kanan Tuhan Bapa?
C) Umat Kristen Tidak Pernah Sujud Menyembah Tuhan
Umat Kristen juga merupakan umat yang TIDAK PERNAH menyembah Tuhan.
Tatacara ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di
bawah ini, meski beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan
tetapi, yang paling penting adalah bahwa umat Kristen TIDAK PERNAH
menyembah Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan (Trinitas). Namun, tak
satupun dari 3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen. Adapun
tatacara ibadah umat Kristen:
(a) Menyanyi
Menyanyi merupakan ritual umat Kristen paling
penting yang harus dilakukan pada setiap kebaktian Minggu atau kebaktian
lainnya di gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah prosesi
penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada
Tuhan.
(b) Berdoa
Berdoa juga merupakan ritual penting kedua dalam
ibadah umat Kristen. Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama
lain, berdoa dalam Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan
kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/ permintaan
kepada Tuhan, sama sekali bukan bentuk penghambaan/ kepasrahan secara
total (menyembah) kepada Tuhan.
“Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, tidak
lain hanyalah siulan dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah azab
disebabkan kekafiranmu itu (QS 8:35)
“Dan apabila dikatakan kepada mereka:
“Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjwb:
“Siapakah Yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akn sujud kepada Tuhan
yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud
itu) menambah mereka jauh (dari iman) (QS 25:60)
D) Apakah Sujud itu menyebah berhala
a) Berhala Baal
Dikaitkan masalah sujud, entah apa dasarnya
sehingga umat Kristen “tidak sujud” kepada Allah Tuhan semesta Alam.
Apakah karena khawatir dengan ayat berikut ini:
“Janganlah engkau SUJUD MENYEMBAH Tuhan mereka (Pen: maksudnya berhala) atau beribadah kepadanya (Keluaran 23:24)”
“Tetapi jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan
mengikuti tuhan lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya,
aku memperingatkan kepadamu hari ini, kamu pasti binasa; seperti
bangsa-bangsa yang dibinasakan Tuhan, di hadapanmu, kamupun akan binasa,
sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu (Ulangan 8:19)”
“Lalu orang orang Israel melakukan apa yang
jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada Baal, Mereka
meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka …(Hakim-hakim 2:11-12)
Masalah berhala Baal ini Allah menjelaskan dalam Al Quran:
“Ingatlah ketika ia kepada kaumnya: Mengapa kamu
tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan
sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang
terdahulu (nenek moyang) (QS 37:124-126)
b) Berhala Thagut (Syaitan)
Menurut Akidah Islam, sembahan
yg dilakukan selain kepada Allah swt, maka disebut menyembah berhala
atau Thagut yaitu setan yang disembah kaum pagan penyembah berhala.
‘Yang
mereka sembah selain Allah itu, tidak lain adalah berhala, dan (dengan
menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah s?tan yang
durhaka (Thagut) (QS 4:117)”.
Jadi menurut akidah Islam orang non Islam yang tidak menyembah Allah
tetapi menyembah berhala dan setan sama-sama syirik dan kafir. Sebab
berhala adalah identik dengan “tipuan” setan, sehingga penyembah berhala
adalah penyembah setan juga yang disebut Thagut. Demikian di luar Islam
identik baik langsung maupun tidak langsung adalah beribadah kepada
Thagut ini dan menjadi syirik.
c) Apakah Kabah itu berhala, disembah umat Islam?
Banyak
kesalahan pandangan dari umat non Islam yg mendakwa bahwa Kabah itu
identik dengan berhala, sehingga umat Islam didakwa mereka sebagai
penyembah berhala (paganisme). Untuk membantah hal tersebut perlu
penulis uraikan ayat-ayat Al Quran berikut.
“Janganlah engkau sujud menyembah kepada tuhan mereka atau beribadah
kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah
engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan
tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama sekali. Tetapi kamu
haruslah beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti
makanan dan air minumanmu (Keluaran 23:24)
Hal ini pun dijelaskan pula oleh Allah dalam Al Quran berikut ini:
“Dan
ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat
Baitullah (Ka’bah) (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan
(syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah
rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang thawaf, dan
orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan sujud (QS
22:26)
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia (QS 5:97)
Akhirnya Allah swt menegaskan dalam Al Quran dikaitkan dengan ibadah selain yang diajarkan agama Islam:
“Tidak
ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas
jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barang siapa yang
ingkar kepada Thaghut (Pen: s?tan dan apa saja yang disembah selain
Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang
kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui (QS 2:256)
Hal ini dipertegas oleh Allah dengan firman-Nya berikut ini:
“Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk
(mengerjakan) sembahyang (shalat/sujud), mereka menjadikannya buah
ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah, karena mereka mereka
benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal (QS 5:58)
3 PUASA
Yesus juga melakukan puasa sebagaimana, nabi-nabi lain sebelumnya melakukan Puasa. Bagaimanakah puasa menurut Yesus, untuk itu perhatikan ayat Alkitab berikut ini:
“Dan setelah berpuasa 40 HARI DAN 40 MALAM, akhirnya laparlah Yesus (Matius 4:2)
Apakah umat Kristen akan sanggup melaksanakan puasa seperti yang dilakukan Yesus, yaitu 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum?
Apakah umat Kristen dapt berpuasa sebagaimana yang dilakukan Yesus
tersebut? Yang pasti secara fitrah, manusia biasa tidak akan bertahan
bila puasa 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum, sebab bila tidak
makan dan minum selama itu, manusia/hewan akan kebinasaan/mati.
Puasa secara khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi,
tata cara dan waktunya sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tata
cara ini berbeda dengan puasanya umat Israel dimana Yesus mengemban
misinya. Puasa ini tidak ada hubungannya dengan ritual menyembah Tuhan.
“Dan apabila kamu BERPUASA, janganlah muram mukamu
seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat
bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka
sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila ENGKAU BERPUASA, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa
engkau sedang berpuasa, melinkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu (Matius 6:16-18)”
Ayat di atas sebenarnya mirip dengan Hadits Nabi SAW yang menyatakan
bahwa banyak orang yang berpuasa yang didapatnya bukan pahala tetapi
hanya lapar dan dahaga, sebab puasanya disertai riya (minta dipuji orang
lain) dan tidak mengerti hukum berpuasa.
Dalam Al Quran Surah Al Baqarah disebutkan:
“Hai orang-orang yang beriman! Telah difardhukan
atas kamu MENGERJAKAN PUASA, sebagaimana telah di fardhukan puasa atas
orang-orang yang sebelum kamu (terdahulu) untuk menyiapkan kamu menjadi
bertaqwa (QS 2:183).
“Diceritakan dari Abdullah bin Umar Ibnu Ash bahwa Rasullulah saw
bersabda: “Shalat yang paling disukai Allah adalah ialah shalat Nabi
Daud, dan puasa yang paling disukai Allah ialah puasa Nabi Daud; beliau
tidur seperdua malam, berdiri (shalat) sepertinya, dan tidur
seperenamnya; beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari (HR Bukhari)’
[589]
4. ZAKAT
“Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu (Amsal 3:9)
“Jikalau seorang mengkuduskan sebagian darildang miliknya bagi TUHAN,
maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni schomer taburan
benih jelai berharga 50 syikal perak (Imamat 27:16)
Ayat di atas sebenarnya erak kaitannya dengan zakat hasil pertanian. Demikian pula ayat berikut ini:
“Mengenai segala persembahan persepuluh dari
lembu dan sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari
bawah tongkat gembala waktu dihitung setiap yang kesepuluh harus menjadi
persembahan kudus bagi TUHAN (Imamat 27:32)
Dalam ajaran Islam dikenal adanya zakat harta (mal) dan zakat fitrah.
Zakat harta berupa ternak, hasil pertanian, emas, perak dan uang. Yang
diatur sesuai haulnya (satu tahun sekali) dan sesauai hitungan/jumlahnya
(nisabnya). Selain itu dalam Islam dikenal pula, sedekah, infaq, dan
wakab.
“Sesungguhnya orang-orang beriman, mengerjakan
amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan ZAKAT, mereka mendapat
pahala dari sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan
tidak pula mereka bersedih hati (QS 2:277)”
Dalam perhitungan zakat emas, maka paling tidak sudah berjumlah 20
mitswal (80 gram) dan cukup setahun lamanya disimpn, sedangkan untuk
kambing minimal sebanyak 40 ekor zakatnya 1 ekor yang berumur satu tahun
Sedangkan zakat-zakat lain terdapat perincian yang detail dan lengkap.
Dalam sebuah haditsnya Rasul saw bersabda:
“Dari Ayyub ra…. Rasul berkata:Sembahlah Allah dan janganlah
mempersekutukan-Nya dengan sesuu. Tegakkanlah shalat, bayarkan ZAKAT dan
hubungkan kasih sayang “ (HR Bukhari) No. 717.
5. HAJI
“Lalu Allah membuka mata Hagar (Hajar), sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak (Ismael) itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di apdang gurun dan menjadi seorang pemanah, maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir (Kejadian 21:19-21)
“Lalu malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan Syur (Kejadian 16:7)”
“Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lachai-Roi; letaknya antara Kadesj dan Bered (Kejadian 16:14)”
“Kemudian Tuhan membuka mata Hajar dan dia
melihat sebuah sumur air. Di pergi menuju sumur itu, dan mengisi kantung
air, kemudian memberi minum anak itu (Kejadian 21:19).
Dalam Mazmur sendiri telah merujuk pada Sumur Zamzam, meskipun tidak
menyebut namanya, dan secara spesifik menyebutk letaknya di Bakkah,
varian kuno dari nama Mekkah.
“Berbahagialah mereka yang kekuatannya ada padamu,
pada mereka yang hati nya merupakan jalan lapang menuju Zion. Setelah
mereka melewati lembah Bakkah, mereka menjadikannya sebagai tempat yang
subur, hujan awal pun menyiraminya dengan air seperti kolam (Mazmur 84:
5-6).
Menurut akidah Islam, sumur Lachi-Roi itu disebut zam-zam (artinya
air yang berkumpul), sedangkan Kadesj dan Bered adalah nama gunung yakni
Shafa dan Marwa di kota Mekkah, dari peristiwa/kisah Ismael inilah maka
munculnya Sai (lari-lari kecil) dari padang Safa ke Marwa.
Dan sumur ini telah menjadi suatu mukjizat karena sudah bertahan
paling sedikit 4.000 tahun, semenjak dibuat oleh Jibril. Hingga kini air
sumur Zamzam dapat dinikmati dan diminum oleh orang-orang yg sedang
berhaji dan umron selama berabad-abad dan diminum oleh berjuta-juta
manusia (Maha Suci Allah!)
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian
syiar Islam, maka barang siap beribadah haji ke Baitullah atau berumrah,
maka tidak ada dosa baginya (QS 2:158)
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji. mereka akan
datang kepadamu (Ibrahim) dengan berjalan kaki dan mengendarai onta,
yang datang dari segenap penjuru yang jauh (QS 22 Al Hajj:27)”
“Dan ingatlah, ketika Kami memberikan
tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah Ka’bah (dengan mengatakan):
“Janganlah kamu MEMPERSERIKATKAN (Pen: syirik, menyembah berhala dll)
sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi
orang-orang yang thawaf, ddan orang-orang yang beribadah dan
orang-orang yang ruku dan sujud (QS 22:26)”
“Dari Abu Sai’id Al Khudri ra dari Nabi saw, sabda beliau: Haji dan
Umrah ke Ka’batullah akan tetap dilaksanakan orang walaupun setelah
keluar Ya’juj dan Ma’juj (HR Bukhari) [828]
Dalam prosesi haji dilakukan pula Tawaf. Tawaf adalah mengelili
Kasus’bahwa sebanyak 7 kali. Harus diingat bahwa putaran Tawaf dilakukan
berlawanan dengan putaran jarum jam. Kegiatan tawaf ini terdapat dalam
ekspresinya dalam tradisi Yahudi, yang setidaknya berselang 3.000 tahun
ke belakang.
Dalam ritual-ritual yang dilakukan dalam traktat Sukka Mishna (bagian
dari Talmud) para pendeta Yahudi melakukan perjalanan mengelilingi
altar di kuil Yerusalem (atau di sinagog pada hari-hari lain saat tidak
di kuil) dan berputar tujuh kali mengelilingi kuil di Yerusalem (atau
sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil).
Deng demikian
kegiatan Tawaf bukan kegiatan pagan (para penyembah berhala) dan hal ini
sudah dilakukan oleh kaum Yahudi. Dan ritual ini juga dilakukan oleh
islam, sebab pada dasarnya Islam meneruskan ajaran nabi-nabi terdahulu
baik Ibrahim, Yakub maupun Musa.
Para malaikat di langit berputar mengelilingi (Thawaf) pada Arsy
Allah yang Maha LUAS (super Makrokosmos) itu…dan karena sangat banyaknya
jumlah malaikat itu, Allah menggantinya dengan Baitul Makmur.(bangunan
mirip Ka’bah) dan sekali berthawaf setiap hari 70.000 malaikat, dan
saking banyaknya setiap malaikat hanya dapat berthawaf sekali dalam
seumur hidupnya.
“Kemudian Dia mulai menciptakan langit, dimana
pada mulanya masih merupakan asap atau gas, lalu Allah berfirman kepada
langit dan bumi: “Beredarlah (mengorbit) kamu keduanya sesuai dengan
perintahku, SUKA ATAU TAK SUKA!” Kemudian langit dan bumi menjawab:
“kami akan beredar dengan suka hati” (QS Fushsihlat: 11)
Jelaslah dari ayat di atas bahwa maka seluruh alam semesta ini baik
malaikat, matahari, langit, bintang, matahari
dsbnya…berkeliling/berotasi (Thawaf) mengelilingi Arsy Allah. Maka sudah
sewajarnya kalau umat Islam yang mampu segera menunaikan ibadah haji
untuk juga melakukan Thawaf berkeliling di Baitullah Ka’bah sebanyak 7
kali. Sebagai media mengelilingi Baitul Makmur dan Arsy Allah.
Agungkanlah Allah, pujilah kebesaran nama-Nya. sebagaimana yang telah
dilakukan para Malaikat, Adam dan Ibrahim dan Rasul SAW.
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran
yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan
nazar-nazar mereka, dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling
rumah yang tua (Baitullah Ka’bah) itu (QS 22:29)
“Labaika Alhumma Labaika…Labaika laa syarikalaka labaika.. Innal
hamda wanni mata laka wal mulka, La syarikalaka (Aku datang memenuhi
panggilan-Mu Ya Allah, aku datang memenuhi panggilanmu….dstnya)
Berdoalah ketika Thawaf mengelilingi Ka’bah panjatkanlah doa kepada
Allah SWT, pujilah akan Kemaha Besaran Allah, jadi jangan memuji
Ka’bah..sebab Umat Islam tidak memuji dan menyembah Ka’bah, pada putaran
pertama, bacalah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, (doa) ini:
“Subhanallahi walhamdulillahi walailaha illalahu wallahu akbar.
Walahaula walaquwwata illa billahil aliyil azim (artinya: Maha suci
Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain. Allah yang Maha
Agung, tiada daya dan tiada kemampuan kecuali bersumber kepada Allah
Yang Maha Tinggi dan Maha Agung”, (Sumber: Bimbingan Haji dari Depag RI)
“Abu Bakar mengumumkan: “Orang-orang musyrik tidak boleh lagi sesudah
tahun ini (10 Dzulhijjah tahun ke-9 H), dan tidak boleh thawaf di
Baitullah Ka’bah dalam keadaan TELANJANG” (HR Bukhari)’.
SHALAT PARA NABI (dalam INJIL)”
Shalat
sebagian para nabi terdahulu sebelum nabi Muhammad SAW dapat
diungkapkan dalam Alkitab (bibel), walaupun mungkin tidak lengkap
pencatatannya, tapi masih dapat ditelusuri, antara lain :
1. Shalat nabi Musa….. Keluaran 34:8-9
Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah,seraya berkata :”Jika aku telah mendapat kasih…………………… “
2. a.Shalat nabi Sulaiman (Salomo)…..I Raja2 8 :22
Kemudia
berdirilah Salomo di depan mezhab Tuhan, dan ditadahkanlah tangannya ke
langit, lalu ia berkata : “Ya Tuhan Allah Israel……….”
b. juga dapat dilihat pada kitab yg sama ayat 54, dan Tawarikh 6:13-14
3. Shalat nabi Yusak (Yosua)…… Yosua 5 :14
Jawabnya : “Bukan,
tetapi akulah panglima bala tentara Tuhan, sekarang aku datang. “lalu
sujudlah Yosua dengan mukanya ketanah, menyembah dan berkata “Apakah
yang akan dikatakan kepada…………
4. Shalat nabi Ayub………… Ayub 1 : 20-21
Maka berdirilah Ayub, lalu
mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya kemudia sujudlah ia dan
menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar………..
5. a. Shalat nabi Isa (yesus)……… Matius 26:39
maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, katanya: “Ya Bapa-Ku,jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan………………
b.Lukas 22: 41-41 ……. Yesus berlutut dan berdoa…….
c. Markus 14: 35-36 …… Yesus merebahkan diri ketanah dan berdoa…..
6. a. Shalat orang Israel (yahudi)…….. Keluaran 12 : 27-28
Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah…………
b. II Tawarikh 7:3……… berlutulah mereka diatas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan …………..
Dari ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa gerakan shalat nabi2
terdahulu (juga bangsa Yahudi) adalah…. berdiri,…berlutut,…sujud
danmenyembah, menengadahkan tangan dan berdoa memuji kebesaran Tuhan dan
meminta pertolongan.
Bagitu juga dengan Nabi Isa (Yesus)…………
Oleh : Karin Melina Tobing
Facebook : https://www.facebook.com/Melinacarin, E-mail : karin_tercerahkan@null.net
Author : http://ekspresidiri.wordpress.com/