1:59 AM
Unknown
No comments
1. Krisis Kepemimpinan.
Akibat
logis dari perpecahan adalah krisis kepemimpinan. Bagaimana mungkin
Muslimin yang jumlahnya sangat banyak ini bisa hidup "terkendali" di
bawah seorang pemimpin jika terkotak-kotak dalam perpecahan
.
Sebab tiap-tiap golongan menonjolkan pemimpinnya dan ingin dominan
dengan caranya masing-masing yang belum tentu sesuai dengan syari'at.
2. Krisis Aqidah.
Tanpa
kesatuan bulat Umat Islam di bawah satu kepemimpinan, maka invasi
pemikiran yang dilontarkan oleh kaum kufar dalam bentuk ideologi dan
falsafah akan sangat mudah masuk. Ghazwatul fikri dalam berbagai
bentuknya tidak dapat dibendung. Terjadilah pergeseran nilai dan
pendangkalan aqidah, sedikit demi sedikit keluar dari aqidah dan kaidah
Islam kemudian bercampur-baur dengan isme-isme sekuler yang menyesatkan
seperti: orientalisme, westernisasi dan sekularisme.
3. Krisis Akhlak.
Invasi
pemikiran liberal dalam kemasan eksitensialisme dan hedonisme yang
menyeru kebebasan tanpa norma dan agama guna mendapatkan kepuasan dan
kebahagiaan sesaat dianut negeri-negeri Islam. Pengaruh ini mengikis
aqidah dan merobah pola pikir menjadi materialistis dan pragmatis.
Motivasi
seluruh prilakunya hanya berdasarkan naluri yang bertumpu pada nafsu.
Agama diabaikan, hilang sifat-sifat mulia, muncul iri, dengki, tamak dan
keserakahan yang tidak pernah terpuaskan. Lahir budaya urakan tanpa
rasa malu, mengumbar aurat, pornografi, porno aksi, pesta miras dan
narkoba.
Media elektronik terutama
televisi, internet, VCD, majalah menjadi sarana paling efektif tanpa
bisa dibendung masuk ke setiap ruangan dan kesempatan. Mewarnai pola
pikir dan prilaku umat Islam, sehingga semakin jauh dari agamanya.
Sindikat
internasional penjual makanan, minuman dan obat-obatan terlarang masuk
ke kawasan Muslimin dengan arus yang sangat deras.
Operasi
penghancuran akhlak dan pemurtadan dilakukan secara serempak di semua
bidang kehidupan Muslimin dengan didukung oleh upaya manajerial dan
konsep canggih yang tidak terbatas.
4. Krisis Ukhuwah.
Seluruh
umat Islam yang semula merupakan Ummatan Wahidah, yakni satu masyarakat
dunia di bawah satu kepemimpinan kini terkoyak-koyak dalam kemasan
nasionalisme, ormas, orpol, sekte dll.
Krisis
ukhuwah menjadi kenyataan, permusuhan, pertikaian phisik disebabkan
konflik kepentingan tak dapat dielakkan. Ukhuwah Islamiyah hanya tinggal
slogan kosong.
قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيرُواْ فِي الأَرْضِ فَانْظُرُواْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذَّبِينَ
هَـذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ
وَلاَ تَهِنُوا وَلاَ تَحْزَنُوا وَأَنتُمُ الأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
إِن
يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهُ وَتِلْكَ
الأيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللّهُ الَّذِينَ
آمَنُواْ وَيَتَّخِذَ مِنكُمْ شُهَدَاء وَاللّهُ لاَ يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
وَلِيُمَحِّصَ اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ
"Sesungguhnya
telah berlalu sebelum kamu sunnah-sunnah Allah ; Karena itu
berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat
orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)."
"(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa."
"Janganlah
kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal
kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu
orang-orang yang beriman. "
"Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum
(kafir) itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa
(kejayaan dan kehancuran) itu Kami pergilirkan diantara manusia (agar
mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang
beriman (dengan orang-orang kafir) supaya sebagian kamu dijadikan-Nya
(gugur sebagai) syuhada' . Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang
zalim,"
"Dan agar Allah
membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan
membinasakan orang-orang yang kafir. " (QS. Ali Imran (3): 137 - 141).(Sumber: buku "AKANKAH KITA TERUS MENERUS MENJADI BUIH?" oleh Majelis Dakwah Jama'ah Muslimin (Hizbullah))
0 comments:
Post a Comment
Komentar anda akan dihapus jika :
1. SPAM atau meninggalkan komentar mengandung unsur SARA
2. Berkata kasar atau kata-kata negatif lainnya
3. Meninggalkan komentar dengan link hidup
4. Komentar tidak berhubungan dengan tema
5. Jika anda ingin berlangganan "komentar" dari artikel ini, pilih link "Subscribe by email" pada bagian bawah form komentar